Bola Inggris
 
Flashback final Liga Champions 2008. Gelar juara Eropa sirna di depan mata, gara-gara Terry yang sial dan Anelka yang dilanda kebingungan. Chelsea gagal memanfaatkan hasil riset untuk memenangkan adu penalti.
Riset Penalti IgnacioPelatih Chelsea kala itu, Avram Grant, memiliki sahabat seorang profesor ahli matematika ekonomi di sebuah Universitas Israel. Profesor tersebut punya teman bernama Ignacio, yang melakukan riset tentang tendangan penalti. Riset milik Ignacio inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh Grant, untuk menghadapi situasi penalti yang akhirnya memang benar terjadi.

Dalam risetnya, Ignacio mengirimkan laporan yang berisi empat poin penting:
  1. Van der Sar cenderung meloncat ke sisi alami penendang penalti. Artinya jika menghadapi penendang non-kidal (berkaki kanan), Van der Sar akan meloncat ke kiri (sisi kanannya), dan sebaliknya. Maka para algojo penalti Chelsea yang non-kidal akan memiliki peluang mencetak gol lebih besar jika menembak ke kanan (sisi kiri Van der Sar).
  2. Kebanyakan penalti yang bisa ditahan Van der sar adalah yang ditendang setinggi lutut. Maka sebaiknya algojo penalti Chelsea melakukan tembakan mendatar atau tinggi sekalian.
  3. Christiano Ronaldo seringkali berhenti sesaat saat berlari menuju bola. Jika dia berhenti, 85% kemungkinan dia akan menembak ke kiri (sisi kanan kiper). Namun dalam laporan tersebut ditambahkan, Ronaldo mampu mengubah keputusan pada saat terakhir. Maka kiper Chelsea sebaiknya tidak bergerak terlalu dini. Ketika kiper melakukan gerakan dini, Ronaldo selalu mencetak gol
  4. Tim yang mendapat giliran menendang lebih dulu, memiliki peluang lebih besar untuk menang (60%).
Para pemain Chelsea (tidak semua) sepertinya mengikuti sebagian besar rekomendasi hasil riset Ignacio, kecuali Nicolas Anelka yang kebingungan di saat-saat terakhir.

Michael Ballack memasukkan penalti pertama Chelsea di sisi kanan. Arah loncatan Van der Sar sebetulnya tidak sesuai prediksi Ignacio, tapi bola yang lebih tinggi dari lutut gagal dijangkaunya, nyaris. Penendang kedua, Juliano Belleti yang berkaki kanan, juga menceploskan bola mendatar ke kanan.

Algojo Chelsea berikutnya yang berkaki kanan (Lampard, Terry, dan Kalou) mengikuti apa yang dilakukan Ballack dan Belleti. Semua menendang ke sisi kanan. Van der Sar sekali lagi tidak meloncat ke arah yang diprediksikan Ignacio saat tendangan Lampard, tapi Lampard melakukan tendangan mendatar sesuai rekomendasi Ignacio. Sementara Kalou melaksanakan tugasnya dengan baik, John Terry sedang sial gara-gara terpeleset!

Ashley Cole yang Kidal
Ashley Cole, sebagai satu-satunya penendang kidal Chelsea, menentang nasehat Ignacio: sebagai penendang kidal, seharusnya dia menendang ke kiri. Kiper Belanda itu meloncat ke arah yang tepat (ke kiri -sisi alami Cole) dan hampir saja menggagalkannya. Namun karena tendangannya keras mendatar, rekomendasi Ignacio tidak sepenuhnya dilanggar. 

Kesimpulannya, kecuali Ashley Cole, enam algojo pertama Chelsea benar-benar menempatkan bola di sisi non-alami mereka. Prakteknya, Van der Sar meloncat ke sisi alami penendangnya sebanyak 4 kali dari 6 tendangan pertama Chelsea. Kecenderungan arah lompatan Van der Sar sesuai dengan hasil riset Ignacio.

Di luar kesialan John Terry yang terpeleset, rekomendasi Ignacio tampaknya bermanfaat. Van der Sar belum menggagalkan satu penalti pun dalam enam tendangan pertama. Lima dari enam tendangan Chelsea menggetarkan gawangnya, satu-satunya kegagalan Chelsea adalah tendangan John Terry yang terpeleset.
Picture
Tendangan Ronaldo
Prediksi Ignacio tentang bagaimana cara Christiano Ronaldo menendang juga terbukti. Saat  Ronaldo mendapat giliran menendang, Petr Cech hanya berdiri mematung dan sama sekali tidak bergerak. Lihat kembali rekaman video penalti tersebut, anda akan melihat bagaimana Cech bahkan tidak berkedip. Sesuai prediksi Ignacio: Ronaldo berhenti lari sesaat, dan pada saat terakhir Cech melompat ke kiri (sisi kanannya) untuk menggagalkan penalti.

Penendang Terakhir: Kebingungan Anelka
Setelah enam tendangan, Van der Sar mungkin mulai berpikir bahwa Chelsea sedang menjalankan sebuah strategi khusus, walau dia tidak benar-benar tahu apa strateginya. Sepertinya Van der Sar mengira, seluruh algojo Chelsea sengaja diperintahkan untuk menembak ke kanan (sisi kirinya).

Ketika tiba pada giliran Anelka, Van der sar merentangkan kedua tangannya. Kemudian, dalam sebuah momen yang mendebarkan bagi Anelka, kiper jangkung itu menunjuk dengan tangan kirinya ke pojok kirinya (kanan Anelka), seolah berkata: "Kamu akan mengarahkan bola ke sini, kan?".

Pada momen itu, Anelka mengalami dilema yang berat. Van der Sar 'mempermainkan' mental Anelka, karena Ignacio sudah menasehati penendang kaki-kanan seperti Anelka untuk mengarahkan bola ke kanan (atau ke sisi kiri Van der Sar).

Apa yang dilakukan Anelka? Dia merasa Van der Sar telah tahu kemana dia akan menendang, dan memutuskan merubah rencana. Akhirnya Anelka melanggar nasehat Ignacio, dan menendang ke kiri. Tetap menendang ke sisi alaminya (ke kiri) tidak sepenuhnya salah jika seperti Asley Cole, yang tetap mencetak gol karena masih memakai salah satu rekomendasi Ignacio: menendang tidak setinggi lutut -yang menjadi favorit Van der Sar.

Mungkin saja, keputusan Anelka untuk mengabaikan nasehat Ignacio membuat Chelsea kehilangan gelar juara Liga Champions 2008.

Sumber....






Leave a Reply.